Jumat, 08 Maret 2013

Personal Identity


Masa-masa "mahasiswa" ini adalah masa yang "crucial". masa disaat seseorang sudah mulai memikirkan "identitasnya" yang akan (setidaknya) menentukan masa depan. Berhasil ataupun tidaknya sebuah "identitas" itu dibangun, sebenarnya itu ada dari persepsi masyarakat sekitar. Walau begitu, Identitas mash bisa dibangun asalkan komitmen untuk mendabatkan "identitas" tersebut kuat. Sekalipun "identitas" yang telah lama dibangun itu sempat kandas (bahkan hingga berkeping-keping), masalah apakah "identitas" itu akan tetap bisa tercapai ataukah tidak hanya ada pada pilihan pelakunya sendiri; memilih maju terus atau berhenti sampai dititik itu.


Personal identity itu sebenarnya adalah identitas atau ciri yang melekat pada diri seseorang. Identitas ini bisa dicirikan oleh bentuk tubuh seperti jari, mata, kaki, atau lainnya, dan juga oleh sikap atau sifat. Menurut Alan S. Waterman Identitas itu konsep terbuka. berdasar pada pernyataan tersebut maka identitas kita akan merujuk kepada kategori kategori. Kategori-kategori ini bekerja seperti kotak atau folder tempat kita berada, ini dimaksudkan untuk menspesifikasikan diri kita. 

Didalam bahasan ini ada yang di sebut preposisi. Berdasarkan pengertian preposisi dalam mata kuliah Logika, preposisi adalah bagian terkecil dari pemikiran yang mengandung makna sempurna. Menurut Alas S. Waterman, preposisi ini harus bersifat progresif yakni ada pergerakan didalamnya. Maksud pergerakan disini adalah bahwa preposisi tidak statis, sewaktu-waktu bisa berubah bergantung pada tiga hal:

1. Waktu atau Usia
    Misalnya Adri ketika SD adalah anak manja yang nakal dan banyak omong. Ketika meranjak kuliah, Adri sudah bukan anak manja yang nakal dan bnayak omong lagi melainkan seorang yang bijaksana dan sangat disiplin. Nah "anak manja yang nakal dan banyak omong" ini berubah menjadi "seorang yang bijaksana dan sangat disiplin" seiring dengan waktu atau usia Adri. maka keduanya itu bisa disebut sebagai preposisi.

2. Adanya peningkatan Identitas dan atau perluasan komitmen
Misalnya,pada  masa masa SMP dimana seseorang ada dalam masa "alayer" atau masa transisi, identitas yang Adri miliki adalah "anak smp atau anak alay" sedangkan pada masa Kuliah , Adri itu ada di masa seseorang mencari identitas atau label dirinya yang sadar ataupun tidak sadar masa depan Adri ini ada di masa ini, Nah identitas Adri mengalami peningkatan menjadi "Mahasiswa atau wanita dewasa" .  Nah peningkatan identitas inilah yang mencirikan preposisinya.

3. Kontruksi identitas itu bergantung pada timing
seperti contoh sebelumnya, masing-masing identitas berubah seiring berjalannya waktu, bukan? nah kontruksi identitaspun begitu. 

Kontruksi identitas ini maksudnya adalah pembangunan identitas itu sendiri. Seseorang jika ingin memiliki identitas baik, misalnya pintar, solehah, dermawan dan lain-lain, itu harus dibangun dulu (harus usaha) dan ingat juga bahwa selalu ada pembanding. Misalnya Adri yang ber IPK 3,55 ingin memiliki identitas "paling pintar", Adri ini harus usaha agar bisa menjadi seseorang yang diakui sebagai anak yang paling pintar. Dalam usahanya ini, adri harus melihat pembanding nya (pengukur) , misalnya dengan anak yang memiliki IPK ter tinggi dikampus, 3,80. Nah untuk mendapatkan identitas "paling pintar" ini, minimal Adri harus meningkatkan IPKnya sampai 3,81 agar di akui sebagai "paling pintar". 

Dalam bahasan personal identity ini ada beberapa status yang berhubungan dengan kontruksi identitas.

1. Status Achievement 
pada status ini pelakunya sudah merasa yakin (PD) dengan identitas kita, akrab dalam aktivitas sosial, memiliki rasa puas dan juga tidak memiliki masalah kejiwaan (maksud kejiwaan itu rasa nyaman terhadap identitas yang ada dalam dirinya). contoh seseorang  yang sudah dalam status Achievement, pelaku diperankan oleh Adri,

Nona : "Kamu itu anak pinter ya?"
Adri   : "O, iya dong. ^_^" 

2. Status Moratorium
Disini, pelakunya punya rasa cemas terhadap identitasnya, dia tidak yakin akan itu, dia juga punya masalah dalam bidang kekuasaan dan kejiwaan. contoh seseorang  yang sudah dalam status Moratorium, pelaku diperankan oleh Adri,:


Nona : "Kamu itu anak pinter ya?"
Adri   : "mm,, pinter gak yaaaah. 0_0" 

3. Status diffusi
pada status ini, pelaku sama sekali tidak yakin dan tidak percaya diri akan sebuah identitas. contoh seseorang  yang sudah dalam status diffusi, pelaku diperankan oleh Adri,:



Nona : "Kamu itu anak pinter ya?"
Adri   : "lah, pinter dari hongkong! langganan remidial gini?!  /-~-\" 

nah itu beberapa status yang berhubungan dengan kkontruksi identitas, sebenarnya masih ada status foreclosure, namun saya belum paham sepenuhnya. Ketika saya paham, sesegera mungkin akan saya bahas. ^_^

Jika ada yang ingin ditanyakan, kurang dipahami atau ada yang perlu dikoreksi, silakan komen saja. Terimakasih, Semoga bermanfaat ya....



Referensi:
Waterman,s, Alam.Commentarry- Identity, the identity statuses, and identity status development: A contemporary Statement




3 komentar:

TM Corporation mengatakan...

Like this...

Adrianita Kusnadi mengatakan...

terimakasih bunyuuukkk ^o^

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Posting Komentar