Sabtu, 09 Maret 2013
CLAUSE AS REPRESENTATION: PROCESS Material dan Mental
1. Proses Material (process of doing)
Proses material adalah proses yang berkaitan dengan “mengerjakan sesuatu” ada yang “dilakukan” oleh participant nya. Nah, partisipan yang melakukan pekerjaan dalam proses ini disebut ACTOR sedangkan partisipan yang dikenai pekerjaan disebut GOAL.
Contoh:
Adri kicked the dog
Siapa yang menendang? Adri. Maka Adri adalah ACTOR
Siapa yang ditendang? The dog. Maka the dog adalah GOAL
The dog was kicked by Adri
Apa yang terjadi? The dog ditendang.
Siapa yang melakukan penendangan itu? Adri.
Dengan demikian Adri adalah ACTOR dan the dog adalah GOAL
Dari contoh diatas, kta mengetahui bahwa baik actor maupun goal dapat menjadi subjek maupun objek. Ketika kalimat adalah aktf, subjek = actor, sebaliknya ketika kalimat adalah pasif, subjek = goal.
Aktif:
Adri kicked the dog
Actor proses: material Goal
Pasif:
The dog was kicked by Adri
Goal proses: material Actor
2. Proses Mental (process of sensing)
Proses mental adalah proses yang berkaitan dengan kegatan merasakan namun merasakan disini bukan hanya feeling, namun juga thingking and knowing. Dalam proses merasakan ini, partisipan yang “merasakan” (feeling, thinking and knowing) disebut SENSER sedangkan yang “dirasakan” (felt, thought and known) disebut PHENOMENON. Phenomenon didalam proses mental tidak harus sebuah entitas (nomina), bisa juga berupa fakta.
Contoh:
I saw you
Siapa yang melihat? I, maka I adalah senser
Apa yang dilihat? You (entity), maka you adalah phenomenon
I saw that you are dating with her
Siapa yang melihat? I, maka adalah senser
Apa yang dilihat? that you are dating with her (fact) , maka that you are dating with her adalah phenomenon.
I saw you
Senser proses: Mental phenomenon (entity)
I saw that you are dating with her
Senser proses: Mental Phenomenon (fact)
Dalam pembahasan ini, ada istilah word pairs. Word pairs ini dimaksudkan untuk kata-kata (proses mental) yang berpasangan ketika dalam kalimat aktif dan pasif. Word pairs ada karena dalam proses mental, kalimat aktif dan pasif tidak ditunjukan dengan formula atau bentuknya, seperti:
aktif = S+ V+ O dan Pasif = S+ tobe V3 + O
Contoh:
Kalimat I enjoy it tidak dipasifkan menjadi it is enjoyed by me, melainkan It delights me
Aktif : I enjoy it
Senser Proses: mental Phenomenon
Pasif : It delights me
Phenomenon Proses: mental Senser
Berbeda dengan proses materal. Proses mental dibagi menjadi tiga yaitu perception, affection dan cognitive.
a. Perception
Proses yang termasuk kepada proses perception adalah proses yang berhubungan dengan hearing, feeling, seeing, dan sejenisnya.
Misalnya :
I see you
Senser Perception Phenomenon
I feel good
Senser Perception Phenomenon
b. Affection
Proses yang termasuk kedalam proses affection ini lebih berkaitan dengan proses merespon/bereaksi seperti liking, fearing dan sejenisnya.
Misalnya:
I fear It
Senser Affection Phenomenon
I worried that I can’t
Senser Affection Phenomenon
c. Cognition
Proses yang termasuk kedalam proses ini lebih menikankan kepada thinking, knowing, understanding, believing dan sejenisnya.
Misalnya:
I know
Senser Cognition
I believe that I can fly
Senser Cognition Phenomenon
Dari contoh diatas, kita menemukan bahwa dalam proses mental, ada kalanya kalimat terdiri dari senser tanpa phenomenon,
I know
Senser proses
Selain itu, adapula phenomenon tanpa senser.
Her every look bewitches
Phenomenon Proses
Dalam kalimat diatas, siapa yang merasakan pesona dari Her every look tidak disebutkan walaupun itu pasti adalah seseorang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
6 komentar:
Sangat membantu Adri :)
terima kasih atas share nya
Thanks. It's really helpful.
Terima kasih, kalimat mudah dimengerti👌
Thank you for the article, very helpful
thanks for your sharing this material
Posting Komentar